Selasa, 12 Maret 2013

IMPEDANSI

Impedansi (disebut juga hambatan dalam, Z) adalah nilai resistansi yang terukur pada kutub kutub sinyal jack alat elektronik. Semakin besar hambatan/impedansi, makin besar tegangan yang dibutuhkan. Impedansi tidak dapat dikatan sebagai hambatan secara spontan. Karena terdapat perbedaan yang mendasar dari keduanya.  Beberapa sumber mengatakan bahwa impedansi merupakan hasil reaksi hambatan (R, resistensi) dan kapasitas elektron (C, capacitance) secara bersamaan. Daya merupakan tegangan kuadratnya dibagi impedansnya:
P = V2 / Z
  • P = daya (watt)
  • V = tegangan (volt)
  • Z = impedans (ohm)
Menggabungkan impedansi  (Perhitungan Seri dan Paralel)
Sebelumnya, perlu mengetahui formula rujukan untuk menghitung besar perolehan impedansi speaker. (R dianggap sebagai impedansi)
Hukum ohm seri R1+R2+R3+….. = Total R
Hukum Ohm Parallel Apabila dua speaker mempunyai impedansi sama Apabila menggunakan lebih dari tiga speaker dengan impedansi berbeda
Impedansi total dari setiap rangkaian komponen dapat dihitung dengan menggunakan aturan untuk menggabungkan impedansi di rangkaian  seri dan paralel. Aturan-aturannya mirip dengan aturan yang digunakan untuk menggabungkan resistansi.
21
Berapa Impedansi Speaker? Headphone? Earphone?
3Dalam kehidupan sehari-hari sering kai kita mendengar spesifikasi produk elektronik tertentu yang salah satu bagian dari spesifikasinya adalah impedansi. Pada produk speaker atau headphone, sebenarnya besar impedansi akan mempengaruhi kualitas suara devices, tetapi biasanya konsumen diberikan kebebasan untuk memilih devices sesuai kebutuhannya masing-masing.
  • Speaker biasanya memiliki Impedansi sekitar 4, 8, 12, atau 16 Ω. Dan biasanya induktansnya diabaikan
  • Earphone dan headphone memiliki impedansi bervariasi mulai dari 24 ohm, 32 ohm, 50 ohm, 64 ohm, 70 ohm, 300 ohm, dan 150/750 ohm, dl. Headphone dengan impedansi rendah (< 100 Ω) direkomendasikan untuk mobil players dan PC soundcards. Adapula headphone khusus yang mencapai 300 Ω atau impedansi yang lebih besar digunakan untuk home hi-fi systems, amplifiers, dan beberapa peralatan profesional.
Impedansi sebuah devices sebaiknya matching. Impedansi dengan kemampuan alat elektronik (misalnya amp-nya) yang akan dipakaikan headpone pun harus sesuai. Harus disesuaikan dengan peralatan yang mengeluarkan suaranya, untuk memastikan bahwa power suara yang dialirkan ke headphone akan optimum (Harus kuat mengangkat headphone dengan besar impedansi yang dimilikinya). Jika impedansi tidak matching maka kualitas suaranya kurang baik atau tidak berfungsi dengan baik. Maka dapat dikatakan karena transfer dayanya tidak sempurna. Misalnya kita menggunakan sebuah devices bertegangan rendah (Mp3 Player) maka sebaiknya menggunakan headphone yang impedansinya rendah. Maka jika untuk alat2 yang tegangannya cukup tinggi, headphone dengan impedansi yang lebih besar dapat digunakan.
Headphone dengan impedansi tinggi lebih gampang di-drive akan tetapi suaranya cenderung lebih pelan. Sedangkan headphone dengan impedansi rendah suaranya cenderung kuat, bahkan tanpa amp sekalipun, tetapi kualitas suaranya lebih rendah. sound qualitynya bakal lebih rendah.Menurut beberapa sumber, Amp membantu dalam meningkatkan dan menaikkan kualitas suara tapi agak sulit digunakan Amp untuk devices dengan impedansi rendah.
Apa efek jika 2 headphone diparalel atau seri? Berapa besar penurunan daya yang ditransfer?
Jika melihat rumus P = V2 / Z dan meninjau teori Transfer daya maksimum dimana dikatakan “daya maksimum akan ditransfer dari sumber ke beban ketika resistansi beban sama dengan resistansi internal sumber”, dapat dikatakan bahwa kualitas dari headphone akan menurun atau jelek jika dipasang secara paralel karena daya turun. Hal ini dikarenakan daya akan menurun karena hambatan paralel mengecil (V tetap).
561
Peningkatan / penurunan daya tidak selalu sebesar peningkatan atau penurunan impedansinya. Misalnya impedansi naik 2x awal belum tentu daya naik 2x awal. Peningkatan dan penurunan daya bergantung pada :
  • besarnya tegangan sumber (Vt)
  • hambatan dalam sumber tegangan (R1)
  • besarnya impedansi yang disusun seri (R2).
7

Selasa, 05 Februari 2013

macam alat ukur elektronika dan fungsinya

Alat Ukur Elektronika dan Fungsinya | Alat ukur elektronik (listrik) merupakan perkakas/alat yang digunakan untuk mengukur besaran-besaran listrik seperti hambatan listrik (R), kuat arus listrik (I), beda potensial listrik (V), daya listrik (P), dan lainnya. Terdapat dua jenis alat ukur yaitu alat ukur analog dan alat ukur digital.

Berikut adalah macam-macam alat ukur listrik :
  • Amper-meter
  • Voltmeter
  • Ohm-meter
  • Multimeter Analog/Digital
  • Oscilloscope
  • Generator fungsi
  • Digital Signal Analyzer
  • Spectrum meter 
  • dll
1 Ampermeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk listrik DC maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik. Cara menggunakannya adalah dengan menyisipkan amperemeter secara langsung ke rangkaian.

Ampermeter

Ampermeter

Ampermeter

Ampermeter posisi nol di tengah
2. Voltmeter
Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).

Alat Ukur Elektronik dan Fungsinya
Voltmeter
3. Ohm-meter
Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.

Macam Alat Ukur Elektronik dan Fungsinya
Ohm-meter
4. Multitester Analog/Digital
Multimeter adalah alat untuk mngukur listrik yang sering dikenal sebagai VOAM (VolT, Ohm, Ampere meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
Macam Alat Ukur Elektronik dan Fungsinya
Multitester Digital
Macam Alat Ukur Elektronik dan Fungsinya
Multitester Analog
5. Oscilloscope
Oscilloscope/osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.

Macam Alat Ukur Elektronik dan Fungsinya
osiloskop
6. Generator fungsi
Generator fungsi adalah alat ukur yang digunakan sebagai sumber pemicu yang diperlukan, merupakan bagian dari peralatan (software) uji coba elektronik yang digunakan untuk menciptakan gelombang listrik. Gelombang ini bisa berulang-ulang atau satu kali.

Macam Alat Ukur Elektronik dan Fungsinya
Generator fungsi
Generator fungsi analog umumnya menghasilkan gelombang segitiga sebagai dasar dari semua outputnya. Segitiga ini dihasilkan oleh kapasitor yang dimuat dan dilepas secara berulang-ulang dari sumber arus konstan.

Tipe lain dari generator fungsi adalah sub-sistem yang menyediakan output sebanding terhadap beberapa input. Contohnya, output berbentuk kesebandingan dengan akar kuadrat dari input. Alat seperti itu digunakan dalam sistem pengendali umpan dan komputer analog.

Selasa, 29 Januari 2013

osilokop

Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari.[1] Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode.[1] Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode.[1] Sorotan elektron membekas pada layar.[1] Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan.[1] Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.[1]
Osiloskop untuk mengukur beda fase gelombang

Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik. Selain amplitudo sinyal, osiloskop dapat menunjukkan distorsi, waktu antara dua peristiwa (seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik) dan waktu relatif dari dua sinyal terkait.[2]
Semua alat ukur elektronik bekerja berdasarkan sampel data, semakin tinggi sampel data, semakin akurat peralatan elektronik tersebut. Osiloskop, pada umumnya juga mempunyai sampel data yang sangat tinggi, oleh karena itu osiloskop merupakan alat ukur elektronik yang mahal. Jika sebuah osiloskop mempunyai sampel rate 10 Ks/s (10 kilo sample/second = 10.000 data per detik), maka alat ini akan melakukan pembacaan sebanyak 10.000 kali dalam sedetik. Jika yang diukur adalah sebuah gelombang dengan frekuensi 2500Hz, maka setiap sampel akan memuat data 1/4 dari sebuah gelombang penuh yang kemudian akan ditampilkan dalam layar dengan grafik skala XY.